Jumat, 25 Januari 2019

Ajak Pengelola Wisata Adakan Mitigasi Bencana


Tarogong Kidul – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut mengimbau seluruh pengelola kawasan wisata untuk mengadakan mitigasi bencana di kawasan wisatanya masing-masing.

“Mitigasi bencana ini perlu di lakukan oleh pengelola kawasan wisata, khususnya kepada para pengunjung,” Ujar kepala Disparbud Kabupaten Garut Budi Gan Gan kepada wartasan Selasa (22/1).

Kegiatan tersebut perlu dilakukan seiring masuknya musim hujan. Sebab potensi bencana pada musim hujan sangat besar. “Ini penting sekali untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat bencana,” ujarnya.

Dia menerangkan ancaman datangnya bencana alam di kawasan wisata memang sulit diprediksi. Maka dari itu antisipasi penting.” Kalau wisatawan sudah mengetahui ketika terjadi bencana bisa meminimalisir korban jiwa,” terangnya.

Kabupaten Garut, kata Budi, memiliki potensi kerawanan bencana paling tinggi, sehingga kerawanan di lokasi wisata juga cukup besar. Seperti di lokasi air terjun rawan banjir, kemudian pantai rawan datagnnya tsunami serta wisata gunung longsor. “Kerawanan bencana ini sangat sulit dihindari. Sehingga perlu di adakan pencegahan,” terangnya.

Saat ini kawasan wisata yang sudah menerapkan program mitigasi bencana belum ada. “Kalau secara langsung simulasi mitigasi di lokasi wisata belum ada. Makanya kita terus dorong ke pengelola, harus menata, termasuk bagaimana melakukan mitigasi di lokasi wisata,” katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria mendukung upaya itu. Selama ini lembaganya telah beberapa kali melakukan simulasi mitigasi bencana di area pantai selatan Garut. “Kebetulan focus kita saat ini pada ancaman adanya tsunami,” ujarnya.

Ia menyatakan saat ini kondisi wisata Garut terbilang aman untuk dikunjungi. Meskipun demikian sikap kehati-hatian harus tetap dijaga semuua pengunjung.

Sumber: Harian Pagi Radar Tasikmalaya Rabu, 23 Januari 2019/ 17 Jumadil Awal 1440H, hal 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar